Kamis, 15 Maret 2012

Manfaat Doa & Dzikir Kepada Allah SWT

Manfaat Doa & Dzikir 
Kepada Allah SWT



Beberapa manfaat berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT yaitu :
  1. Mendatangkan keridaan Allah SWT.
  2. Mengusir syaitan, dan menundukkan,nya serta menghilangkannnya dari godaannya. 
  3. Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati.
  4. Mendatangkan kegembiraan dan ketenteraman hati.
  5. Menguatkan hati dan badan.
  6. Membuat hati dan wajah berseri.
  7. Melapangkan rizki.
  8. Menimbulkan kharisma dan percaya diri.
  9. Menumbuhkan rasa cinta yang merupakan ruh dalam Islam, menjadi inti agama, poros kebahagiaan dan keselamatan. Dzikir merupakan pintu cinta, dan jalan untuk itu sangat agung dan lurus.
  10. Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan.
  11. Membuahkan ketundukan, yaitu berupa kepasrahan diri kepada Allah dan kembali kepada-Nya. Selagi dia lebih banyak kembali kepada Allah dengan cara menyebut asma-Nya, maka dalam keadaan seperti apa pun dia akan kembali kepada Allah dengan hatinya, sehingga Allah menjadi tempat mengadu dan tempat kembali, kebahagiaan dan kesenangannya, tempat bergantung tatkala senang dan mendapat bencana atau musibah.
  12. Membuahkan kedekatan kepada Allah. Seberapa jauh dia melakukan dzikir kepada Allah, maka sejauh itu pula kedekatannya kepada Allah, dan seberapa jauh ia lalai melakukan dzikir, maka sejauh itu jarak  yang memisahkannya dengan Allah.
  13. Membukakan pintu yang lebar dari berbagai pintu ma'rifat [1]. Semakin banyak dia berdzikir, maka semakin lebar pintu ma'rifat yang terbuka baginya.
  14. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan memuliakan-Nya 
  15. Membuatnya selalu ingat Allah, sebagaimana Allah berfirman yang artinya "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu .." (Al-Baqarah: 152)
  16. Membuat hati menjadi hidup
  17. Dzikir merupakan santapan hati dan ruh. Jika hati dan ruh kehilangan santapannya,
    maka sama dengan badan yang tidak mendapatkan santapannya. 
  18. Membersihkan hati dari karatnya. Segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah lalai dan hawa nafsu. Sedangkan untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan istighfar. 
  19. Menghapus kesalahan dan menghilangkannya. Dzikir merupakan kebaikan yang paling agung. Sementara kebaikan dapat menyingkirkan keburukan.
  20. Menghilangkan kerisauan dalam hubungan antara dirinya dengan Allah. Orang yang lalai tentu akan dihantui kerisauan antara dirinya dengan Allah, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan dzikir. 
  21. Takbir (Allahu Akbar), tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan tahlil (Laa ilaaha illallah) yang diucapkan hamba saat berdzikir akan mengingatkannya saat dia ditimpa kesulitan.
  22. Hamba yang mengenal Allah swt dengan cara berdzikir di saat lapang, menjadikan dirinya tetap mengenal-Nya saat menghadapi kesulitan, dan Dia akan mengenalnya di saat ia mengalami kesulitan.
  23. Berdzikir kepada Allah merupakan benteng yang kokoh dari keburukan dunia dan akhirat, serta menyelamatkan diri dari adzab Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Muadz bin Jabal radhiallahu'anhu  "Tidak ada amal yang dilakukan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari adzab Allah, selain dari dzikir kepada-Nya" (Hadits Shahih, HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).
  24. Menyebabkan turunnya ketenangan, datangnya rahmat dan para malaikat mengelilingi orang yang berdzikir, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi saw (HR. Muslim dan selainnya).
  25. Dzikir menyibukkan lisan agar tidak melakukan ghibah, adu domba, dusta, kekejian dan kebathilan.
  26. Majelis dzikir merupakan majelis para Malaikat, sedangkan majelis kelalaian dan permainan merupakan majelis syaitan. Hendaklah seorang hamba memilih, mana yang lebih dia sukai dan yang lebih dia prioritaskan (utamakan). Karena dengan begitulah dia akan menentukan tempat di dunia dan di akhirat.
  27. Malaikat akan selalu memintakan ampunan kepada Allah bagi orang-orang yang berdzikir. Dan banyak berdzikir membuat seseorang terhindar dari sifat nifaq.
  28. Dengan berdzikir kepada Allah, maka pelakunya akan merasa bahagia, begitu pula dengan orang yang dekat dengannya. Dialah orang yang senantiasa mendapatkan keberkahan. Tetapi orang yang lalai, dia akan senantiasa gundah karena kelalaiannya, begitu pula orang yang dekat dengannya.
  29. Dzikir memberikan rasa aman dari penyesalan di hari Kiamat karena majelis yang di
    dalamnya tidak terdapat dzikir kepada Allah akan menjadi penyesalan pada hari Kiamat.
  30. Berdzikir kepada Allah sambil meneteskan air mata dikala sendiri akan menjadi perlindungan bagi pelakunya dari panasnya matahari di padang Mahsyar pada hari Kiamat karena dia dilindungi oleh 'Arsy Allah. Sementara orang lain yang tidak berdzikir kepada Allah akan tersengat oleh panasnya matahari pada saat itu.
  31. Dzikir merupakan ibadah yang paling mudah, namun paling agung dan paling utama. Sebab gerakan lidah merupakan gerakan anggota badan yang paling ringan dan paling mudah.
  32. Pemberian dan karunia yang dilimpahkan karena dzikir ini tidak pernah dilimpahkan
    karena amal yang lain.
  33. Terus menerus berdzikir kepada Allah membuat hati seseorang tidak melalaikan  Allah, dan lalai mengingat Allah swt adalah sebab penderitaan hamba di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang melalaikan Allah swt, maka ia akan lalai terhadap diri dan kemaslahatannya dan ia akan binasa.
  34. Dzikir senantiasa  menyertai hamba sekalipun dia berada di tempat tidur, di pasar, saat sehat, saat sakit, saat mendapat kenikmatan dan kesenangan, saat menderita dan mendapat cobaan, bahkan dzikir itu menyertai hamba pada setiap saat.
  35. Dzikir merupakan cahaya bagi orang yang berdzikir di dunia, cahaya baginya di kuburan, cahaya baginya di tempat kembalinya, menerangi saat berlalu di atas Ash-Shirath, dan tidak ada yang bisa menyinari kubur dan hati melainkan hanya dengan berdzikir kepada Allah.
  36. Dzikir merupakan pangkal landasan jalan manusia secara umum dan kecintaan yang
    ditebarkan. Siapa yang dibukakan jalan baginya untuk melakukan dzikir, berarti telah dibukakan jalan untuk menuju Allah.
  37. Di dalam hati ada suatu celah yang sama sekali tidak bisa disumbat kecuali dengan dzikir. Jika dzikir merupakan semboyan hati dan ia juga mengingatkan jalan yang seharusnya ditempuh, maka inilah dzikir yang disebut dengan dzikir yang dapat menutupi celah, sehingga manusia menjadi kaya bukan karena harta, terpandang bukan karena keturunan, dan disegani bukan karena kekuasaan. Namun, jika ia lalai berdzikir kepada Allah, maka keadaannya menjadi sebaliknya, ia miskin sekalipun hartanya banyak, hina sekalipun memegang kekuasaan, dan tidak dipandang sekalipun keluarganya mapan.
  38. Dzikir dapat menghimpun yang bercerai berai dan menceraiberaikan yang terhimpun, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Apa yang tercerai berai dalam hati hamba dapat dihimpun, seperti kehendak dan hasratnya. Siksaan yang paling pedih ialah jika apa yang ada di dalam hatinya itu tercerai berai. Hatinya hidup dan merasakan kenikmatan jika kehendak dan hasrat hatinya berhimpun menjadi satu.
  39. Dzikir menggugah hati dari keadaan yang selalu tidur dan membangunkannya dari keadaan yang selalu mengantuk. Jika hati selalu tidur dan mengantuk, maka ia kehilangan sekian banyak keuntungan, yang berarti akan mengalami kerugian. Jika ia tersadar dan menyadari apa yang lolos dari tangannya selama tidur itu, maka dia akan merasa sangat menyesal, lalu berusaha menghidupkan sisa umurnya dan mencari apa yang lolos dari tangannya. Tidak ada yang bisa membangkitkan dirinya dari keadaannya kecuali dzikir. Sesungguhnya kelalaian itu merupakan tidur yang nyenyak.
  40. Dzikir yang intinya tauhid merupakan sebatang pohon yang membuahkan pengetahuan dan keadaan yang dapat dilalui oleh orang-orang yang menuju kepada Allah. Tidak ada cara untuk mendapatkan buahnya kecuali dari pohon dzikir. Jika pohon itu semakin besar dan akarnya kokoh, maka ia akan banyak menghasilkan buah.
  41. Orang yang berdzikir (mengingat Allah) senantiasa merasa dekat dengan-Nya dan Allah bersamanya. Kebersamaan ini bersifat khusus, bukan kebersamaan karena bersanding, tetapi kebersamaan karena kedekatan, cinta, pertolongan dan taufiq. Karena kebersamaan ini, orang yang melakukan dzikir mendapatkan bagian yang melimpah, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits qudsi:  "Aku bersama hamba-Ku selagi dia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku"(Hadits Shahih, HR. Ibnu Majah, Ahmad, Al-Hakim, Ibnu Hibban).
  42. Sesungguhnya di dalam hati itu ada kekerasan yang tidak bisa dicairkan kecuali dengan berdzikir kepada Allah. Maka, kekerasan hati seorang hamba harus diobati dengan berdzikir kepada-Nya.
  43. Dzikir merupakan penyembuh dan obat penyakit hati. Hati yang sakit hanya bisa disembuhkan dengan berdzikir kepada Allah. Imam Makhul berkata: "Mengingat Allah itu merupakan kesembuhan dan mengingat manusia itu merupakan penyakit".
  44. Dzikir mendatangkan shalawat Allah dan para Malaikat-Nya. Siapa yang mendapatkan shalawat Allah dan para malaikat, maka dia adalah orang yang sangat beruntung. Shalawat dari Allah dan para Malaikat-Nya ini merupakan sebab untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.
  45. Dzikir kepada Allah dapat memudahkan kesulitan dan dapat meringankan beban yang berat. Kesulitan itu akan menjadi mudah, tatkala seseorang berdzikir dengan menyebut Nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi sesuai dengan syariat, maka yang berat dan yang sulit akan menjadi ringan dan mudah.
  46. Dzikir kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan di dalam hati sehingga mendatangkan perasaan aman bagi hati. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang takut kecuali dengan berdzikir kepada Allah, maka dengan dzikir akan hilang ketakutan itu.
  47. Sesungguhnya dzikir kepada Allah akan memberikan kekuatan bagi orang yang berdzikir, sehingga seakan-akan dengan dzikir itu dia mampu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang berat tanpa disangka-sangkanya. Rasulullah saw pernah mengajari putrinya, Fathimah dan 'Ali bin Abi Thalib agar mereka bertasbih sebanyak 33 kali pada saat malam tatkala beranjak tidur, bertahmid 33 kali dan bertakbir 34 kali, tepatnya ketika Fathimah meminta seorang pembantu untuk membantu pekerjaannya dan mengadukan pekerjaannya yang berat, karena harus menjalankan alat penggiling dan melaksanakan berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Dan Rasulullah saw bersabda: "Yang demikian itu lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang hamba/pelayan" (HR.Bukhari, Muslim).
  48. Dzikir adalah pangkal syukur. Orang yang tidak berdzikir adalah orang yang tidak bersyukur kepada Allah. Dzikir dan syukur adalah paduan kebahagiaan dan kejayaan.  



Sumber  :   Do'a dan Wirid, Mengobati Guna-guna dan Sihir Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah karya Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, cetakan Pustaka Imam Syafi'i


Tidak ada komentar:

Posting Komentar