Jumat, 06 April 2012

Kenapa Harus Berdzikir ?

Kenapa Harus Berdzikir ?



Berikut beberapa manfaat dan keutamaan dari berdzikir : 
  1. Membuat hati menjadi tenang.
    Allah berfirman, ”Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar Ra’d : 28).
    Banyak orang yang ketika mendapat kesulitan maka mereka mencari cara–cara yang salah untuk dapat mencapai ketenangan hidup. Diantaranya dengan mendengarkan musik yang diharamkan Allah, meminum khamr atau bir atau obat terlarang lainnya. Mereka berharap agar bisa mendapatkan ketenangan. Yang mereka dapatkan bukanlah ketenangan yang hakiki, tetapi ketenangan yang semu. Karena cara–cara yang mereka tempuh dilarang oleh Allah dan Rasul–Nya. Ingatlah firman Allah SWT di atas, sehingga bila kita mendapat musibah atau kesulitan yang membuat hati menjadi gundah, maka ingatlah Allah, insya Allah hati menjadi tenang.
  2. Mendapatkan pengampunan dan pahala yang besar.
    Allah SWT berfirman dalam Surat Al Ahzab : 35 yang artinya “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
  3. Dengan mengingat Allah, maka Allah akan ingat kepada kita.
    Allah berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan)”. (Al Baqarah : 152).
  4. Dzikir itu diperintahkan oleh Allah agar kita berdzikir sebanyak–banyaknya.
    Firman Allah SWT “Hai orang–orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak–banyaknya. Dan bertasbihlah kepada – Nya di waktu pagi dan petang.” (Al Ahzab : 41 – 42).
  5. Banyak menyebut nama Allah akan menjadikan kita beruntung.
    Allah berfirman “Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (Al Anfal : 45).
  6. Apabila kamu melewati taman-taman surga makan dan minumlah sampai kenyang. Para sahabat lalu bertanya, Apa yang dimaksud taman-taman surga itu, ya Rasulullah ? Beliau menjawab, Kelompok zikir (Kelompok orang yang berzikir atau majelis taklim). (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
  7. Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati. (HR. Bukhari dan Muslim).
  8. Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur'an dan zikir menumbuhkan keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan. (HR. Ad-Dailami).
  9.  Seorang sahabat berkata, Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya pegangan. Nabi Muhammad SAW berkata, Biasakanlah lidahmu selalu bergerak menyebut-nyebut Allah (zikrullah). (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
  10. Aku bertanya, Ya Rasulullah, apa keuntungan dan keberuntungan yang diperoleh dari majelis zikir (majelis taklim) ? Nabi Muhammad  SAW menjawab, Keuntungan dan keberuntungan yang diperoleh dari majelis zikir (majelis taklim) ialah surga. (HR. Ahmad).  
  11. Dzikir kepada Allah merupakan pembeda antara orang mukmin dan munafik.  Sifat orang munafik adalah tidak mau berdzikir kepada Allah kecuali hanya sedikit saja. Allah berfirman dalam surat An Nisaa' : 142, “Sesungguhnya orang–orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
  12. Dzikir merupakan amal ibadah yang paling mudah dilakukan.
    Banyak amal ibadah yang sebetulnya mudah untuk kita lakukan. Semisal : 
    - Membaca basmillah ketika akan makan / minum
    - Membaca doa keluar / masuk kamar mandi
    - Membaca dzikir – dzikir sewaktu pagi dan petang
    - Membaca doa keluar / masuk rumah
    - Membaca doa ketika turun hujan
    - Membaca dzikir setelah hujan turun 
    - Membaca doa ketika berjalan menuju masjid
    - Membaca dzikir ketika masuk / keluar masjid
    - Membaca hamdalah ketika bersin
    - Membaca dzikir – dzikir ketika akan tidur
    - Membaca doa ketika bangun tidur
    Dan lain–lain banyak sekali amalan yang mudah kita lakukan. Bila kita tinggalkan, maka rugilah kita berapa banyak ganjaran yang harusnya kita dapat, tetapi tidak kita peroleh padahal itu mudah untuk diraih. Coba saja hitung berapa banyak kita keluar masuk kamar mandi dalam sehari?    
DZIKIR HARUS SESUAI DENGAN ATURAN ISLAM
Dzikir adalah perkara ibadah, maka dari itu dzikir harus mengikuti aturan Islam. Ada dzikir–dzikir yang sifatnya mutlak, jadi boleh dibaca kapan saja, dimana saja, dan dalam jumlah berapa saja karena memang tidak perlu dihitung.
Tetapi ada juga dzikir–dzikir yang terkait dengan tempat, misal bacaan-bacaan dzikir ketika mengelilingi (thawaf) di Ka’bah. Ada juga dzikir yang terkait dengan waktu, misal bacaan dzikir turun hujan. Juga ada dzikir yang terkait dengan bilangan, misal membaca tasbih, tahmid, dan takbir dengan jumlah tertentu (33 kali) setelah shalat wajib. Tentu tidak boleh ditambah–tambah kecuali ada dalil yang menerangkannya. Kalau seseorang membuat sendiri aturan dzikir yang tidak diterangkan oleh Islam, maka berarti dia telah membuat jalan yang baru yang tertolak. Karena sesungguhnya jalan–jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah itu telah diterangkan oleh Rasulullah SAW. Patutkah kita menempuh jalan baru selain jalan yang telah diterangkan oleh Rasul Allah ? Tentu tidak, karena Agama Islam ini telah sempurna. Kita harus mencukupkan dengan jalan yang telah diterangkan oleh Rasulullah SAW.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar