Kamis, 24 Mei 2012

Ayo Ngaji 3 (Al Kautsar, Al Maa'uun, Quraisy)

Ayo Ngaji 3 


Pada Ayo ngaji edisi ketiga ini kita akan membahas surat Al Kautsar, surat  Al Maa'uun dan surat Quraisy. Untuk menambah wawasan kita mari kita baca ayat satu persatu dalam surat ini dan kita pahami dan resapi setiap makna yang terkandung yang kemudian kita aplikasikan dalam kehidupan kita.


Surat Al Kautsar

Surat Al Kautsar terdiri dari 3 ayat yang termasuk kedalam golongan surat Makkiyyah. Disebut sebagai surat Al Kautsar  karena diambil dari kata Al Kautsar yang terdapat dalam ayat pertama surat ini yang berarti sebuah sungai di syurga yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Surat ini diturunkan sebagai penghibur hati Rasulullah SAW. 

Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW berupa surat Al Kautsar ini sesungguhnya Allah SWT telah memberikan banyak nikmat dengan kelahiran sayyida Fatimah ra.  Selanjutnya ayat dalam  surat ini memerintahkan Rasulullah SAW untuk sholat dan berqurban (aqiqah) sebagai wujud rasa syukurnya. Sejarah membuktikan bahwa dari rahim Fatimah ra, kelak akan lahir para imam (pemimpin)  sebagai penerus dari Rasulullah SAW. Pada ayat ketiga disebutkan bahwa musuh-musuh Rasulullah yang mengejek itulah yang kemudian oleh Al Quran disebut sebagai terputus (abtar).
  
Surat Al Kautsar menganjurkan agar orang selalu beribadah kepada Allah SWT dan berkorban sebagai tanda syukur atas limpahan nikmat yang telah dilimpahkanNya.

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di syurga.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأبْتَرُ
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.


Surat Al Maa'uun

Surat Al Maa'uun terdiri dari 7 ayat yang termasuk kedalam golongan surat Makkiyyah. Disebut sebagai surat Al Maa'uun  karena diambil dari kata Al Maa'uun yang terdapat dalam ayat 7  surat ini yang berarti barang-barang yang berguna. 

Dalam surat ini Allah SWT mengancam orang yang banyak harta tetapi tidak memiliki kepedulian sosial dengan menggambarkan orang yang tidak mau berzakat dan berinfaq untuk membantu fakir miskin. 

Sebab turunnya surat ini adalah berkenaan dengan orang-orang munafik yang memamerkan shalat mereka kepada orang-orang yang beriman, mereka melakukan dengan shalat riya' dan meninggalkan apabila tidak ada orang yang melihatnya serta menolak membantu fakir miskin dan anak yatim.

Pemahaman tentang surat Al Maa'uun ini mengingatkan betapa pentingnya nilai yang dikandung dalam surat ini dalam kehidupan sehari-hari kita agar tidak terjebak kedalam kelompok orang yang mendustakan agama. Nilai pokok yang terkandung dalam surat ini adalah :
  1. Allah SWT mengingatkan kita agar tidak terjebak kedalam kelompok orang-orang munafik yang selalu menyepelekan agama.
  2. Allah SWT menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang mendustakan agama.
  3. Allah mencela orang yang melakukan shalat tetapi tidak memahami dan menghayati essensi dari shalatnya, yaitu orang yang shalat karena riya'.
  4. Allah SWT melaknat orang kaya yang kikir, tidak mau membantu fakir miskin dan anak yatim serta tidak mau mengeluarkan zakat. 
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ?
فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim.
وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ
4. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat.
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
6. Orang-orang yang berbuat riya'
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna. 




Surat Quraisy

Surat Quraisy terdiri atas 4 ayat, termasuk  golongan surat Makkiyyah. Disebut sebagai surat Quraisy  karena diambil dari kata Quraisy yang terdapat dalam ayat pertama surat ini yang berarti suku Quraisy. Suku Quraisy adalah suku yang mendapat kehormatan untuk memelihara Ka'bah. 
 
Kata Quraisy diambil kata At Taqarrusy yang artinya keterhimpunan. Anggota suku ini pada awalnya berpencar-pencar kemudian menyatu dalam bentuk yang sangat kokoh sehingga mereka dikenal dengan nama itu. 
 
Surat Quraisy menerangkan tentang kehidupan orang Quraisy serta kewajiban yang seharusnya mereka penuhi.  Pokok isi dalam surat ini adalah tentang peringatan kepada kaum Quraisy tentang nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada mereka, dan untuk itu mereka diperintahkan untuk menyembah Allah SWT.
 
لإيلافِ قُرَيْشٍ
1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy.
إِيلافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ
2. Yaitu kebiasaan mereka berpergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah)
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.



Tingkatkan pengetahuan kita dengan belajar agama. 
Ayo truzz NGAJI .

Rabu, 23 Mei 2012

Ayo Ngaji 2 (Al Lahab, An Nashr, Al Kaafiruun)

Ayo Ngaji 2 


Pada edisi kedua ini kita akan membahas surat Al Lahab, surat An Nashr, dan surat Al Kaafiruun.

Al Lahab

Surat ini terdiri dari 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Nama Al Lahab diambil dari kata Lahab yang terdapat dalam ayat  ketiga surat ini yang artinya gejolak api. Surat ini juga dinamakan surat Al Masad. 

Surat ini mengisahkan tentang paman Nabi Muhammad SAW yang memusuhi Beliau yaitu Abu Lahab. Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza bin Abdil Mutholib, tetapi dia lebih dikenal dengan sebutan Abu Lahab karena wajahnya yang memerah (makna Lahab : api yang bergejolak). Allah SWT membicarakan Abu Lahab dalam surat ini karena paman Nabi SAW inilah yang paling banyak menentang Rasullullah SAW.   

Surat Al Lahab ini mengisyaratkan bahwa kemusyrikan itu tidak dapat dipertahankan dan tidak akan menang walaupun pendukung-pendukungnya bekerja keras.  Surat ini merupakan mukzijat yang benar-benar nampak yang membuktikan benarnya nubbuwah (kenabian) bahwasanya Muhammad SAW adalah betul-betul seorang Nabi. 

Kandungan dalam surat Al Lahab ini antara lain :
  1. Allah SWT telah menetapkan akan kebinasaan Abu Lahab dan membatalkan segala tipu daya yang ia perbuat kepada Rasulullah.
  2. Hubungan kekeluargaan bermanfaat bila dibangun diatas keimanan.
  3. Anak merupakan karunia Allah SWT kepada orang tua, jadi apapun amalan kebaikan yang dilakukan oleh anak maka orang tua akan memperoleh hasilnya.
  4. Harta dan keturunan akan dapat membawa manfaat jika seseorang tersebut beriman.
  5. Mendengar berita tentang Neraka dan siksaan didalamnya seharusnya membuat seseorang takut kepada ALlah SWT dan tidak mendurhakaiNya sehingga oarang itu takut berbuat maksiat.
  6. Bahaya dari sikap saling tolong menolong dalam kejelekan.
  7. Larangan untuk menyakiti seorang mukmin secara mutlak.
  8. Setiap Nabi dan orang yang mengajak kebaikan pasti akan mendapat cobaan dari orang yang tidak suka kepada dakwahnya, inilah sunnatullah yang mesti dijalani dan butuh kesabaran. 
  9. Akibat buruk berinfaq dalam kejelekan dan permusuhan. 
  10. Abu Lahab mati dalam keadaan kafir secara lahir dan batin, dan akan kekal dalam neraka. 
  11. Tidak boleh menggunakan nama dengan bentuk penghambaan selain Allah, karena Abu Lahab memiliki nama asli Abdul Uzza artinya hamba Uzza.
  12. Kedudukan mulia Abu Lahab dan istrinya di lingkungan musyrikin tidak bermanfaat di akherat karena ia tidak memiliki keimanan yang benar.     
Al Lahab.mp3
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
3. Kelak dia akan masuk kedalam api yang bergejolak.
 وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
4. Dan begitu pula isterinya, pembawa kayu bakar.
فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ
5. Yang dilehernya ada tali dari sabut.




An Nashr

Surat ini terdiri dari 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah yang diturunkan di Makkah. Nama An Nashr diambil dari kata Nashr yang terdapat dalam ayat pertama surat ini yang berarti pertolongan. 
 
Pokok isi dalam surat ini adalah janji pertolongan Allah SWT akan datang dan Islam akan mendapat kemenangan, serta dalam surat ini terdapat perintah dari Tuhan agar bertasbih memujiNya dan meminta ampun kepadaNya dikala terjadi peristiwa menggembirakan. 
 
Rasulullah SAW sangat menginginkan semua manusia untuk beriman. Oleh karena itu Beliau kadang terguncang dan gusar kalau ada yang menimpa perihal dakwahnya. Diturunkannya surat ini menjadi berita gembira bagi Beliau dan mengingatkan Beliau agar tidak bersikap gusar. Objek dalam surat ini adalah Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang pantas. 
 
Diriwayatkan bahwa surat ini merupakan belasungkawa untuk Nabi Muhammad SAW karena Beliau telah menunaikan risalahnya secara sempurna. Jika telah menunaikan tugasnya dengan sempurna maka Beliau akan meninggalkan umatnya untuk bertemu dengan Sang Raab.  Sebagian sahabat memahami essensi surat ini karena sebagai tanda semakin dekatnya Wafatnya Rasulullah SAW.
       
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا  
2. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepadaNya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
 
 
  
Al Kaafiruun

Surat ini terdiri dari 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Nama Al Kaafiruun diambil dari kata Al Kaafiruun yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang  berarti orang-orang kafir. Surat ini memutus keinginan oramg-orang kafir dan menjelaskan perbedaan antara ibadah mereka dengan ibadah Nabi Muhammad SAW yang sempurna. 
 
Diriwayatkan bahwa para pemimpin Quraisy berputus asa menghadapi Nabi, lalu mereka mendatangi Beliau. Mereka melihat kabaikan dalam  dakwah Beliau namun mereka enggan mengikutinya. Mereka mengajak  menyembah Tuhanmu untuk suatu masa dan kamu menyembah Tuhan kami untuk suatu masa. Dengan adanya kesepakatan yang hendak direncanakan dan dibuat untuk bangsa Quraisy ini maka permusuhan dengan kaum muslimin akan lenyap. Maka surat Al Kaafiruun ini turun untuk membantah dan memutus harapan mereka atas semua rencana yang mereka buat. 
 
Ada beberapa faedah berharga dalam surat Al Kaafiruun ini :
  1. Dalam surat ini dijelaskan adanya penetapan aqidah meyakini takdir Allah SWT, yaitu orang kafir ada yang terus menerus berada dalam kekafirannya, begitu pula dengan orang-orang yang beriman.
  2. kewajiban berlepas diri (baro') secara lahir dan batin dari orang-orang kafir dan sesembahan mereka.
  3. Adanya tingkatan yang berbeda antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang kafir atau musyrik.
  4. Ibadah yang bercampur dengan kesyirikan tidak dapat disebut sebagai ibadah.      
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
1. Katakanlah : "Hai orang-orang yang kafir,
لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ 
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku".
 
 
 
Ayo rek ngaji golek ilmu kanggo mbesuk nang akherat  !!!

Ayo Ngaji 1 (Al Fatihah, An Naas, Al Falaq, Al Ikhlas)

Ayo  Ngaji  1



Pada awal kajian ini kita akan mepelajari surat-surat pendek dalam Al Qur'an.  


Surat Al Fatihah

Surat ini dinamakan Al-Fatihah (Pembukaan) kerana ia dijadikan sebagai pembuka dan permulaan Al Quran. Surat ini juga dinamakan Ummul Quran (Ibu Quran) atau Ummul Kitaab (Ibu Kitab) kerana ia merupakan ibu atau induk kepada semua isi Al Quran dan menjadi inti sari dari kandungan Al-Quran itu sendiri.

Surat Al-Fatihah adalah surat yang diturunkan di Makkah dan diturunkan selepas Surat Al Muddathir. Surat ini mempunyai 7 ayat dan inilah surat pertama yang diturunkan lengkap keseluruhan ayat bagi sebuah surat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyyah.

Surat Al Fatihah ini melengkapi unsur-unsur pokok syariat islam yang kemudian dijelaskan perinciannya oleh ayat-ayat Al Quran  yang 113 surat berikutnya. Persesuaian surat ini dengan surat Al Baqarah dan surat-surat sesudahnya ialah surat Al Fatihah merupakan titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqarah dan surat-surat sesudahnya. 

Pada bagian akhir surat Al Fatihah ini disebutkan permohonan hamba supaya diberi petunjuk oleh Allah menuju jalan yang lurus , sedangkan surat Al Baqarah dimulai dengan penunjukan Al Quran yang sempura sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksudkan itu.   

Surat ini mengadung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quran yaitu :
  1. Beriman kapada Allah terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas segala nikmat  karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat di alam semesta ini.  
  2. Keimanan (ketauhidan) ialah masalah pokok, maka dalam surat Al Fatihah tidak cukup dinyatakan dengan iisyarat saja tetapi ditegaskan dan deilangkapi oleh ayat Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin (hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan).
  3. Yang dimaksud dengan "Yang menguasai hari pembalasan" ialah pada hari itu Allah-lah Yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksa-Nya.   

1:1

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

1:2
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

1:3
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

1:4
4. Yang memiliki Hari Pembalasan.

1:5
5. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

1:6
6. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.

1:7
7. (yaitu)Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan pula (jalan) mereka yang sesat.




Surat An Naas

Surat ini terdiri dari 6 ayat , termasuk surat-surat Makiyah. Nama An Naas diambil dari kata An-Naas yang berulang kali disebut dalam surat ini yang artinya manusia. Pokok isi dalam surat ini adalah perintah kepada manusia agar berlindung kepada Allah dari segala macam kejahatan yang datang kedalam jiwa manusia dari jin dan manusia. Surat An Naas merupakan salah satu Al Mu'awwidzataini yaitu surat untuk memohon perlindungan.  

Sebuah Tarbiyah ilahi, dimana Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk memohon perlindungan kepadaNya, Karena Dia adalah Rabb (yaitu sebagai pencipta, pengatur dan pemberi rezeki), Al Malik (Pemilik segala seuatu yang ada di alam ini), dan Al Illah (satu-satunya Dzat yang patut diibadahi). Dengan ketiga sifat tersebut maka Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk memohon perlindungan kepadaNya dari kejelekan dan was-was yang dihembuskan oleh syaitan.       

Surat ini dianjurkan dibaca 3 kali pada pagi dan sore hari, niscaya Allah SWT akan mencukupinya dari segala sesuatu. Aisyah menerangkan bahwa Rasulullah SAW  pada setiap malam apabila hendak tidur, Beliau membaca Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, dan Surat An Naas kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangannya lalu disapukan ke seluruh tubuh dan kepala.
An Naas.mp3



قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
1. Katakanlah : "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
 مَلِكِ النَّاسِ
2. Raja manusia
إِلَهِ النَّاسِ
3. Sembahan manusia
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
4. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
5. yang membisikkan (kejahatan) kedalam dada manusia.
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
6. dari (golongan) jin dan manusia.






Surat Al Falaq

Surat ini terdiri dari 5 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Nama Al Falaq diambil dari kata Al Falaq yang terdapat dalam ayat pertama  surat ini yang arinya waktu shubuh. 

Bersama surat An NAas, ia disebut Al MU'awwidzatain, karena keduanya mengandung Ta'widz (perlindungan). Keduanya termasuk surat yang utama dalam Al Quran. Keutamaan surat Al FAlaq selalu disebut bersamaan dengan surat An Naas. Nabi Muhammad SAW menganjurkan membacanya pada dzikir pagi dan sore hari, Beliau juga membacanya pada saat Beliau sakit dan merukyah. 

Pokok isi dalam surat ini adalah perintah kepada orang-orang yang beriman untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala bentuk kejahatan. Allah SWT memerintahkan kepada RAsulullah SAW untuk meminta perlindungan kepadaNya, sebagaimana pada awal surat Al Falaq dan surat An Naas. Dan perintah untuk RAsulullah berarti juga peintah untuk umatnya karena umatnya memiliki kewajiban untuk meneladani Beliau. Dalam surat ini mengandung penafsiran bahwa dalam kesempurnaan agama Islam diajarkan cara melindungi diri dari segala kejahatan dengan memohon kepada Allah SWT.

Al Falaq.mp3




قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
1. Katakanlah : "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh.
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
2. dari kejahatan makhluknya
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ 
 
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. 
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
 
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada bahul-bahul. 
 وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".





Surat Al Ikhlash

Surat ini terdiri dari 4 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Dinamakan Al Ikhlash karena surat ini sepenuhnya menegaskan kemurnian keEsaan Allah SWT. Surat ini merupakan surat tauhid  dan pensucian nama Allah SWT. Hal ini merupakan prinsip pertama dan pilar utama Islamn oleh karena itu pahala membaca surat ini disejajarkan dengan sepertiga Al Quran. Dalam surat ini mengandung 3 prinsip umum yaitu : tauhid, penerapan hudud, dan perbuatan hamba.  Hal ini tidak mengherankan bagi orang yang diberi karunia untuk membacanya dengan tadabbur dan pemahaman, hingga pahalanya disamakan dengan orang yang membaca sepertiga Al Quran.

Pokok isi dari surat ini adalah penegasan tentang kemurnian keEsaan Allah SWT dan menolak segala macam kemusyrikan dan menerangkan bahwa tidak ada sesuatu yang menyamaiNya. Surat ini mengukuhkan  keEsaan Allah, tiada sekutu bagiNya, Dia sendiri yang dituju untuk memenuhi semua kebutuhan, yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, tiada yang menyerupai dan tandinganNya. Konsekuensi dari semua itu adalah ikhlas beribadah kepada Allah SWT. Meskipun ringkas, surat ini membantah orang-orang musyrik Arab, Nasrani dan Yahudi. Menggagalkan paham Manaisme (Al Manawiyah) yang mempercayai Tuhan cahaya dan kegelapan, juga terhadap NAsrani yang berpaham Trinitas, terhadap agama Shabi'ah yang menyembah bintang dan galaksi, dan terhadap orang-orang musyrik Arab yang mengira selainNya dapat diandalkan pada saat membutuhkan, atau bahwa ALlah SWT memiliki sekutu.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
1. Katakanlah : "Dia-lah Allah  Yang Maha Esa.
اللَّهُ الصَّمَدُ
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
3. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".







Ayo truuz Ngaji  !!!

Minggu, 20 Mei 2012

UMROH 2012

UMROH  2012
KBIH MABRURO,  24 April 2012



Labbaikallahumma labbaik, Labaikalaasyarikalkala labbaik.
Innal chamda wan ni'mata laka wal mulk laa syariikalak.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, kami telah mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Tanah Suci Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah Umroh. Perjalanan ini kami mendapatkan pengalaman yang tidak akan dapat terhapus dari hati kami. Perjalanan spiritual ini merupakan perjalanan yang paling berkesan, dimana disana kami mendapatkan banyak ikhtibar dari kejadian dan keadaan di sekitar kami. Iktibar dan pengalaman tersebut dapat kami jadikan sebagai pijakan untuk lebih bijaksana dalam memandang kehidupan dan lebih berhati-hati dalam melalui kehidupan di dunia ini. 

Berikut kami posting beberapa dokumentasi mengenai kota Madinah  dan Makkah serta moment-moment kebersamaan jamaah umroh KBIH Mabruro ini :
MADINAH

Lobby Hotel Jawharat Al Fayroz
Lobby Hotel Jawharat Al Fayroz
Halaman Masjid Nabawi Madinah
Halaman Masjid Nabawi Madinah
Jabal Uhud 
Jabal Uhud

Jabal Uhud
Jabal Uhud
Kebun Kurma Al Barokah
Makam Baqi (Sebelah Masjid Nabawi Madinah)
Masjid Quba

Masjid Quba
Halaman Masjid Nabawi
Halaman Masjid Nabawi





Halaman Masjid Nabawi
Halaman Masjid Nabawi
Lantai Atas Masjid Nabawi
Lantai Atas Masjid Nabawi
Raudah (Tempat Sholat Nabi Muhammad SAW)
Raudah (Tempat Khutbah / Mimbar Nabi Muhammad SAW)
 



MAKKAH

Jabal Nur
Jabal Nur
Jabal Rahmah
Jabal Rahmah
Ka'bah , Masjidil Haram
Ka'bah , Masjidil Haram
Ka'bah , Masjidil Haram

Bukit Sofa - Bukit Marwah (Masjid Haram)
Bukit Sofa - Bukit Marwah (Masjid Haram)
Bukit Sofa - Bukit Marwah (Masjid Haram)
Kota Makah (Dekat Masjid Haram) di malam hari
Kota Makah (Dekat Masjid Haram) di malam hari
Perkemahan / Pemondokan di Mina
Perkemahan / Pemondokan di Mina
Perkemahan / Pemondokan di Mina
Laut Merah, Jeddah
Laut Merah, Jeddah
Masjid Apung (Laut Merah) Jeddah
Masjid Apung (Laut Merah) Jeddah
Masjid Apung (Laut Merah) Jeddah
Masjid Apung (Laut Merah) Jeddah
Masjid Apung (Laut Merah) Jeddah
Masjid Apung (Laut Merah) Jeddah


Ya Allah, panggillah aku untuk dapat berkunjung ke Ka'bah Mu lagi.
Aku sangat merindukan untuk dapat meribadah lagi disana, di tempat yang penuh rahmah, hidayah dan kekusyukan. Amin !!!